Negara
Indonesia merupakan sala satu Negara yang kaya akan budaya sehinga masyarakat
Indonesia memiliki ciri khas hidup yang berbeda-beda, dan pandangan yang
berbeda-beda pula. Perbedaan ini yang menyebapkan masyarakat Indonesia terpecah
belah dan terpengaru oleh budaya asing. sebagian masyarakat berpendapat bahwa
masalah budaya adalah masah pemerint, bukan masalah rakyat. Perbedaan ini juga
akan berpengaruh terhadap tingka kesadaran pemuda dan pemudi bangsa Indonesia
Untuk
memperkokoh atau mempersatuan masyarakat, pelajar, pemuda-pemudi Indonesia dari pengaruh budaya
asing yaitu dengan berpegang teguh
terhadap Sumpa Pemuda, Sumpa Mahasiswa Indonesia dan Sumpa Palapa atau Sumpa
Gaja Mada. dimana sumpa-sumpa tersebut
bertujuan untuk mempersatukan bangsa Indonesia dari pengaruh budaya asing.
Karena, jika di lihat dari pemuda-pemudi sekarang mulai luntur yang namanya
Sumpa Pemuda, Sumpa Mahasiswa, dan Sumpa Gaja Mada dalam dirinya.
Berbicara pemuda berarti kita harus
lihat kembali pemuda pada tahun 1928 pemuda-pumudi. Jaman itu sangat menjunjung
tinggi semangat persatuan dan kesatuan. Namun lambat laun semangat itu tergores
dengan adanya arus globalisasi.
Banyak genersi muda yang sudah lupa
dengan budaya dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat. Makna sumpa pemuda
sekarang sudah mulai di lupakan oleh pemuda. Lihat saja setiap hari ada saja
terjadi tawuran antar pelajar, mahasiswa, bahkan pemuda antar desa. Hal ini
terjadi karena bangsa Indonesia terlalu teropsesi dengan hal-hal tidak benar,
dan mementingkan dirinya sendiri.
Sebagai pemuda penerus bangsa kita harus
menjunjung tinggi bhineka tunggal ika yang dilandasi semangat gotong royong.
Karena nilai-nilai tersebut sudah tidak ada lagi karena pengaruh budaya
asing,yang tanpa kita sadari telah kita lakukan. Padahal alangkah indahnya
kalaukita hidup dalam perdamain, seperti yang di inginkan oleh para pemuda
tahun 1928.
Karena makna dari sumpa pemuda itu
sendiri mengajarkan kita tidak boleh membedakan suku bangsa, agama dan
menggunakan Bahasa Indonesia dalam pergaulan sehari-hari dengan baik dan benar.
Jika ada hembatan atau kendala seperti
menganggap agama atau suku kita lebih baik dapat di atasi bila kita mengamalkan
isi sumpa pemuda, sebab tanpa persatuan dan kesatuan, apapun yang kita
cita-citakan tidak akan perna berhasil. Karena pada sila ketiga Pancasila
mengandung makna cinta Tanah Air. Oleh sebab itu, kita harus tanggap dan
waspada terhadap setiap kemungkinan adanya ancaman, gangguang yang dapat
membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa baik yang dating dari luar maupun
dari dalam negeri.
Mencintai Tanah Air dan bangsa mendorong
setiap warga Negara untuk lebih mengenal dan menghayati, adat istiadat dan kehidupan
bangsa Indonesia. Sudah menjadi kewajiban bangsa untuk memajukan pergaulan demi
persatuan dan kesatuan bangsa yang ber Bhineka Tunggal Ika, sebagai
perwejudanya adalah sumpa pemuda. Sumpa pemuda 28 oktober 1928 adalah cerminan
dari tekat yang ikrar para pemuda, pelajar dan mahasiswa. Pada saat itu mereka
tidak membeda-bedakan suku, pulau, dan organisasi mana. Karena tekat mereka
ingin bersatu untuk merebut kemerdekaan.
Persatuan dan perdamaian itu mahal. Maka
marilah kita jaga suasana yang sanggat kondusif terutama para generasi muda
harus berjuang dengan propesi dan kegiatan masing-masing. Misalnya, pelajar
dengan giat belajar, mahasiswa sebagai kaum intelektual tunjukan bahwa
moralitas dan logika lebih penting, jauhi nerkoba, tawuran, dan seks bebas.
Yaitu dengan cara mengucapkan sumpa-sumpa yang telah di sebutkan diatas.
Isi Sumpah Mahasiswa, adalah:
“Kami mahasiswa
Indonesia mengaku bertanah air satu, Tanah Air tanpa penindasan; Kami mahasiswa
Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan; Kami
mahasiswa Indonesia mengaku berbahasa satu, bahasa kebenaran.”
Yang
kemudian di lanjudkan dengan bunyi sunpah pemuda:
kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah
satu, tanah Indonesia; Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang
satu, bangsa Indonesia; Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa
persatuan, Bahasa Indonesia.
Dengan itu
ingat lagi kembali dan tanamkan dalam diri kita masing sumpa para pejuang
bangsa kita yang dulu yaitu isi Sumpa Palapa atau Sumpa Gaja Mada.
“ Sebelum ku
Mempersatuakan Nusantar Aku Bersumpa
Tidak Akan Makan Bua Palapa”