BAB I
Penelitian
secara umum diartikan sebagai penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu
masalah.Secara umum, penelitian bertujuan untuk menemukan jawaban terhadap
persoalan yang signifikan, melalui prosedur-prosedur ilmiah (Rachman, 1993:13).
Sedangkan menurut Sukmadinata (2009:5), penelitian adalah suatu proses
pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu. Tujuannya adalah untuk mengembangkan
pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori.
Berdasarkan
pendapat Rachman dan Sukmadinata di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan
secara sistematis dan logis pada pengkajian suatu masalah.
Sugiyono
dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R
& D” (2009:3) mengemukakan bahwa setiap penelitian mempunyai tujuan dan
kegunaan tertentu.Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat
penemuan, pembuktian, dan pengembangan.Penemuan berarti data yang diperoleh
dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum
pernah diketahui.Pembuktian berarti data yang diperoleh itu dipergunakan untuk
membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu,
dan pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Berdasarkan
pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan umum penelitian adalah
untuk menemukan, membuktikan, dan mengembangkan suatu persoalan atau
pengetahuan
dengan menggunakan prosedur-prosedur ilmiah.
1.
LANGKAH-LANGKAH
PENELITIAN
A.
Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian
1. Identifikasi masalah
penelitian
Sumber:
a. Bacaan, terutama bacaan yang berisi
laporan hasil penelitian
b. Seminar, diskusi, konferensi dan
lain-lain pertemuan ilmiah
c. Pernyataan pemegang otoritas
d. Pengamatan selintas
e. Pengalaman pribadi
f. Perasaan intuitif
2. Pemilihan masalah
penelitian
Pertimbangan:
- Pertimbangan dari arah masalahnya
- Pertimbangan dari arah calon peneliti
3. Perumusan masalah
penelitian
a. Perumusan hendaklah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya
b. Rumusan hendaklah padat dan jelas
c. Rumusan itu hendaknya memberi petunjuk tentang mungkinnya
mengumpulkan dat guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam
rumusan itu
B.
Penelaahan Kepustakaan
1. Penelaahan sumber-sumber yang berupa
buku
2. Pemilihan berdasarkan pada prinsip:
a.
Relevansi
b.
Kemutakhiran (kecuali studi sejarah)
3. Penelaahan sumber-sumber yang berupa
laporan hasil penelitian
Penilikan berdasarkan atas prinsip
a.
Relevansi
b.
Kemutakhiran
c.
Bobot
C.
Perumusan Hipotesis
Perumusan hipotesis hendaklah
mempertimbangkan:
a. Hipotesis hendaklah menyatakan
pertautan antara dua variabel atau lebih
b. Hipotesis hendaklah dinyatakan dalam
kalimat deklaratif atau pernyataan.
c. Hipotesis hendaklah dirumuskan
secara jelas dan padat
d. Hipotesis hendaklah dapat diuji,
artinya hendaklah orang mungkin mengumpulkan data menguji kebenaran hipotesis
itu
Secara garis besar dapat dibedakan:
1) Hipotesis tentang hubungan
2) Hipotesis tentang perbedaan
D.
Identifikasi, Klasifikasi dan
Pendefinisian Variabel
1. Mengidentifikasi variabel.
Variabel adalah segala sesuatu yang
akan menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor-faktor yang berperanan
dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti
2. Mengklarifikasi variabel
Berdasarkan proses kauantifikasinya,
variabel digolongkan menjadi:
a. Variabel nominal
b. Variabel ordinal
c. Variabel interval
d. Variabel rasio
Berdasarkan atas fungsinya dalam
penelitian variabel dibedakan menjadi:
a. Variabel tergantung
b. Variabel bebas
c. Variabel moderator
d. Variabel kendali
e. Variabel rambang
E. Merumuskan definisi operasional
variabel-variabel
Definisi operasional dirumuskan
berdasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati
(diobservasi)
a. Yang berdasar atas kegiatan-kegiatan
(operations) yang harus dilakukan agar yang didefinisikan itu terjadi
b. Yang berdasar atas bagaimana hal
yang didefinisikan itu nampaknya (seringkali menunjuk kepada alat pengambil
datanya)
F.
Pemilihan atau Pengembangan Alat
Pengambil Data
Alat pengambil data harus memenuhi
syarat-syarat:
1. Validitas
2. Reliabilitas
2.
JENIS-JENIS PENELITIAN
A.
Jenis penelitian berdasarkan pendekatan
Berdasarkan
pendekatan, secara garis besar dibedakan dua macam penelitian, yaitu :
- Penelitian Kuantitatif
Penelitian
Kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan
deduktif – induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori ,
gagasan para ahli ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya,
kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta
pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi)
dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.
- Penelitian Kualitatif
Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara
holistic- kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan
memanfaatkan diri peneliti sebagai instrument kunci. Penelitian kualitatif
bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan
induktif
B.
Jenis penelitian berdasarkan fungsinya
Secara
umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu
pengetahuan dan memperbaiki praktek.
Secara
umum dan mendasar dapat dibedakan menjadi 3 macam penelitian :
- Penelitian Dasar
Penelitian
dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure research) atau
penelitian pokok (fundamental research), yaitu penelitian yang diarahkan pada
pengujian teori, dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya
untuk kepentingan praktik
- Penelitian Terapan
Penelitian
terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis,
penerapan, dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar
dalam kehidupan nyata.
- Penelitian Evaluatif
Penelitian
evaluatif (Evaluation research) difokuskan pada suatu kegiatan dalam suatu unit
tertentu.Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses ataupun hasil kerja,
sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, tau lembaga.
3.
JENIS – JENIS PENELITIAN BERDASARKAN TUJUANNYA
Jenis
– jenis penelitian berdasarkan penelitiannya di bedakan antara lain penelitian
deskriptif , prediktif , improftif , dan eksplanatif.
- A. Penelitian Deskriptif
Penelitian
deskriptif (deskriptif research) ditujukan untuk mendeskripsikan suatu
keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Dalam studi ini para peneliti tidak
melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap
objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apadanya.
B. Penelitian Prediktif
Penelitian
prediktif (predictive research) ditujukan untuk memprediksi atau
memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada saat yang akan datang
berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Dapat dilakukan melalui studi
kecenderungan dengan melihat perkembangan melalui jangka waktu tertentu, pada
saat ini atau pada saat yang lalu dapat dilihat kecenderungannya pada masa yang
akan datang.
C. Penelitian Improftif
Penelitian
inproftif (improvetive reasearch) ditujukan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu
program.
D. Penelitian Eksplanatif
Penelitian
eksplanatif (explanative research) ditujukan untuk memberikan penjelasan
tentang hubungan antar suatu fenomena untuk variabel.Penelitian eksplanatif
mencoba untuk mencarai hubungan antar hal tersebut. Hubungan tersebut bisa
berbentuk hubungan korelasional atau saling hubungan, sumbangan atau kontribusi
suatu variabel terhadap variabel lainnya
BAB II
PENELITIAN PENDIDIIKAN
Menurut Sugiyono (2007:7), jenis-jenis penelitian dibedakan menjadi lima kategori, yaitu berdasarkan bidangnya, tujuannya, metodenya, tingkat eksplanasinya, dan waktunya. Sedangkan peneltian pendidikan termasuk jenis penelitian berdasarkan bidangnya.
Penelitian
pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada pengembangan
pengetahuan ilmiah tentang kejadian-kejadian yang menarik perhatian pendidikan
(Rachman, 1993:13).Secara umum tujuan penelitian pendidikan adalah untuk
menemukan prinsip-prinsip umum, atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai
untuk menerangkan, meramalkan, dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam
lingkungan pendidikan (Rachman, 1993:13).
Ada beberapa jenis penelitian pendidikan, diantaranya adalah penelitian tindakan kelas (PTK).Penelitian tindakan kelas menurut Lembaga Pengembangan Pendidikan Profesi (LP3) Universitas Negeri Semarang (2007:9-11) adalah suatu bentuk inkuiri atau penelitian yang dilakukan melalui refleksi diri.Tujuan melakukan penelitian tindakan kelas adalah meningkatkan dan atau memperbaiki praktik pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh guru.Tujuan tersebut dapat tercapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan persoalan pembelajaran di kelas.
Ada beberapa jenis penelitian pendidikan, diantaranya adalah penelitian tindakan kelas (PTK).Penelitian tindakan kelas menurut Lembaga Pengembangan Pendidikan Profesi (LP3) Universitas Negeri Semarang (2007:9-11) adalah suatu bentuk inkuiri atau penelitian yang dilakukan melalui refleksi diri.Tujuan melakukan penelitian tindakan kelas adalah meningkatkan dan atau memperbaiki praktik pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh guru.Tujuan tersebut dapat tercapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan persoalan pembelajaran di kelas.
Menurut
Suyanto dan Hasan dalam Kasbolah (2001:21) tujuan penelitian tindakan kelas
adalah untuk meningkatkan
1. Kualitas praktik pembelajaran di sekolah,
2. relevansi pendidikan,
3. mutu hasil pendidikan, dan
4. efisiensipengelolaan pendidikan.
Sedangkan
menurut Ditjen Dikti dalam Subyantoro (2009:89) tujuan penelitian pendidikan
sebagai berikut:
1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan
hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah;
2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya
mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas;
3. Meningkatkan sikap professional pendidik dan
tenaga kependidikan;
4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di
lingkungan sekolah dan LPTK, sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan
perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (sustainable);
5. Meningkatkan keterampilan pendidik dan tenaga
kependidikan khususnya di sekolah dalam melakukan PBT;
6. Meningkatkan kerjasama professional di antara
pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah dan LPTK.
Berdasarkan
beberapa pendapat di atas, maka tujuan dari penelitian tindakan kelas adalah
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di sekolah.
Selain penelitian tindakan kelas, penelitian pendidikan juga dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode atau pendekata, misalnya penelitian pendidikan dengan pendekatan kualitatif, kuantitatif, R & D, dan sebagainya.Jika penelitian pendidikan menggunakan pendekatan kuantitatif maka tujuannya adalah untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.Jika penelitiannya menggunakan pendekatan kualitatif maka tujuannya adalah untuk menemukan hipotesis/teori (Sugiyono, 2007:38).Sedangkan jika penelitiannya menggunakan pendekatan R & D tujuannya untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2007:407). Tujuan penelitian pendidikan dengan pendekatan R & D (Researc and Development) secara spesifik dalam bidang pendidikan Menurut Wahab (2002) adalah untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan seperti: model-model kurikulum dan pembenaran, media pendidikan, model pengelolaan pendidikan, model bimbingan dan penyuluhan, evaluasi praktikum, dan sejenisnya.
Selain penelitian tindakan kelas, penelitian pendidikan juga dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode atau pendekata, misalnya penelitian pendidikan dengan pendekatan kualitatif, kuantitatif, R & D, dan sebagainya.Jika penelitian pendidikan menggunakan pendekatan kuantitatif maka tujuannya adalah untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.Jika penelitiannya menggunakan pendekatan kualitatif maka tujuannya adalah untuk menemukan hipotesis/teori (Sugiyono, 2007:38).Sedangkan jika penelitiannya menggunakan pendekatan R & D tujuannya untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2007:407). Tujuan penelitian pendidikan dengan pendekatan R & D (Researc and Development) secara spesifik dalam bidang pendidikan Menurut Wahab (2002) adalah untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan seperti: model-model kurikulum dan pembenaran, media pendidikan, model pengelolaan pendidikan, model bimbingan dan penyuluhan, evaluasi praktikum, dan sejenisnya.
Selain
beberapa jenis penelitian pendidikan di atas, Muhadjir (1998:5) mengemukakan
bahwa berdasarkan lingkup penelitian pendidikan terdapat lingkup penelitian
pada tingkat kebijakan pendidikan.Untuk melakukan penelitian pada tingkat
kebijakan ini dapat dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian kebijakan.Tujuan
penelitian kebijakan adalah untuk mengaitkan penelitian dengan nilai yang
hendak diperjuangkan atau mengaitkan dengan keputusan-keputusan yang hendak
direalisasikan.
BAB III
TAHAP-TAHAP PENELITIAN PENDIDIKAN
Tahap-tahap
penelitian pendidikan banyak ragamnya, bergantung pada pendekatan yang
digunakan.Sebagaimana tujuan penelitian pendidikan, tahap-tahap penelitian
pendidikan dapat diuraikan secara umum.
Tahap-tahap penelitian pendidikan secara umum
menurut Sutrisno Hadi dalam Rachman (1993:31-32) antara lain:
1. Perumusan permasalahan.
2. Penelaahan pustaka.
3. Pengajuan hipotesis.
4. Penentuan variable.
5. Penyusunan rancangan penelitian.
6. Penentuan populasi dan sampel.
7. Pengumpulan data.
8. Penarikan simpulan.
9. Penyiapan laporan.
Secara
khusus, tahap-tahap penelitian pendidikan berbeda-beda bergantung jenis dan
pendekatan yang digunakan.Misalnya, penelitian tindakan kelas (PTK)
langkah-langkah atau tahap-tahap penelitiannya berbeda dengan tahap-tahap
penelitian pendidikan secara umum.
Lembaga Pengembangan Pendidikan Profesi (LP3) Universitas Negeri Semarang (2007:12-13) mengemukakan bahwa untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK), guru harus mengawali dengan mengidentifikasi masalah dilanjutkan dengan merumuskan masalah yang akan dicari solusinya. Cara untuk mengidentifikasi masalah dapat dilakukan dengan melakukan refleksi terhadap hal-hal yang telah dilakukan untuk pembelajaran.Masalah dapat berasal dari keadaan kelas secara umum atau lebih khusus dari kelas tempat guru mengajar. Setelah masalah ditemukan, guru dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Lembaga Pengembangan Pendidikan Profesi (LP3) Universitas Negeri Semarang (2007:12-13) mengemukakan bahwa untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK), guru harus mengawali dengan mengidentifikasi masalah dilanjutkan dengan merumuskan masalah yang akan dicari solusinya. Cara untuk mengidentifikasi masalah dapat dilakukan dengan melakukan refleksi terhadap hal-hal yang telah dilakukan untuk pembelajaran.Masalah dapat berasal dari keadaan kelas secara umum atau lebih khusus dari kelas tempat guru mengajar. Setelah masalah ditemukan, guru dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan guru atau peneliti membuat rincian operasional mengenai tindakan-tindakan yang akan dilakukan; menentukan siapa saja yang akan dilibatkan dalam PTK ini; tentukan siapa, akan mengerjakan apa, dan kapan dilaksanakan; alat bantu ppengumpul data apa saja yang harus dipersiapkan dan apa saja serta dari siapa saja informasi akan diperoleh, dan sebagainya.
Dalam tahap perencanaan guru atau peneliti membuat rincian operasional mengenai tindakan-tindakan yang akan dilakukan; menentukan siapa saja yang akan dilibatkan dalam PTK ini; tentukan siapa, akan mengerjakan apa, dan kapan dilaksanakan; alat bantu ppengumpul data apa saja yang harus dipersiapkan dan apa saja serta dari siapa saja informasi akan diperoleh, dan sebagainya.
2. Tindakan
Tindakan (action) merupakal langkah pelaksanaan dari perencanaan.
Tindakan (action) merupakal langkah pelaksanaan dari perencanaan.
3. Pengamatan
Pada waktu melakukan tindakan, dilakukan pengamatan secara rinc dan teliti, lakukan pencatatan dan bila perlu perekaman.
Pada waktu melakukan tindakan, dilakukan pengamatan secara rinc dan teliti, lakukan pencatatan dan bila perlu perekaman.
4. Refleksi
Langkah akhir dari PTK adalah melakukan refleksi (kajian atau analisis) terhadap apa yang telah dilakukan pada waktu tindakan. Dalam analisis dapat diuraikan seberapa efektif perubahan yang terjadi? Apa yang menjadi penghambat perubahan? Bagaimana memperbaikai perubahan-perubahan yang dibuat dan sebagainya.
Langkah akhir dari PTK adalah melakukan refleksi (kajian atau analisis) terhadap apa yang telah dilakukan pada waktu tindakan. Dalam analisis dapat diuraikan seberapa efektif perubahan yang terjadi? Apa yang menjadi penghambat perubahan? Bagaimana memperbaikai perubahan-perubahan yang dibuat dan sebagainya.
Setelah
melakukan refleksi, biasanya muncul permasalahan baru atau pemikiran baru,
sehingga merasa perlu perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang dan
refleksi ulang.Demikian langkah-langkah kegiatan terus berulang sehingga
membentuk siklus kedua, ketiga, dan sebagainya.
Berbeda
dengan penelitian pada umumnya dan penelitian pendidikan jenis lainnya,
penelitian tindakan kelas (PTK) mempunyai keunikan yaitu adanya pengulangan
pada tahap pengumpulan data.Pengulangan kegiatan penelitian itu dilakukan
apabila kegiatan pertama dirasa belum menghasilkan perubahan tetapi justru
menimbulkan permasalahan atau pemikiran baru.Pengulangan kegiatan itu disebut
siklus.
Subyantoro
dalam bukunya “Penelitian Tindakan Kelas Edisi Revisi” sangat menekankan siklus
tersebut dengan mengutip pendapatnya Tripp. Menurut Tripp siklus dalam
penelitian tindakan kelas disebut sebagai siklus AR. Sedangkan LP3 UNNES dan
Kasbolah tidak membuat rincian secara detail mengenai siklus tersebut.Oleh
karena itu, menurut saya pendapat Tripp dalam Subyantoro (2009) sangat tepat
untuk dijadikan pedoman penelitian tindakan kelas. Berdasarkan uraian di atas,
maka dapat di tarik simpulan bahwa tahap-tahap penelitian tindakan kelas
adalah:
1. Pertama, mengidentifikasi masalah
2. Kedua, merumuskan masalah
3. Ketiga, setelah masalah ditemukan kemudian
guru atau peneliti melakukan langkah-langkah penelitian dengan menggunakan
siklus AR, meliputi:
a. Perencanaan
b. Tindakan
c. Pengamatan
d. Refleksi
Keempat langkah
tersebut merupakan Siklus I. Jika keempat langkah tersebut telah dilakukan dan
menimbulkan permasalahan atau pemikiran baru, guru atau peneliti melakukan
langkah berikutnya yang kemudian dinamakan Siklus II dan seterusnya sampai
perubahan dan peningkatan dalam praktik pembelajaran tercapai.
Penelitian pendidikan
selain dapat digunakan untuk mengetahui atau meningkatkan pratik pembelajaran
di sekolah, juga dapat digunakan untuk meneliti kebijakan pendidikan.Penelitian
ini biasanya dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian kebijakan.
Adapun tahap-tahap penelitian kebijakan menurut Muhadjir, dkk.
(1998:6-15) yaitu:
v Pertama, penulisan latar belakang atau
perumusan tujuan atau permasalahan penelitian atau skopa penelitian dilanjutkan
dengan perumusan masalah dan keterbatasan telaah penelitian
v Kedua, penyusunan kerangka teoretik.
v Ketiga, tahap telaah metodologik. Pada tahap
ini ditelaah tentang populasi (wilayah maupun subjek penelitian), dilanjutkan
dengan telaah teknik pengambilan sampel. Pada tahap ini juga disusun instrument
pengumpulan data.
v Keempat, tahap pengumpulan data.
v Kelima, tahap klasifikasi, tabulasi, dan
perekaman data.
v Keenam, tahap analisis.
v Ketujuh, tahap pembuatan simpulan.
v Kedelapan, tahap ‘memberi makna’, dikaitkan
dengan “issues”, karena dikaitkan para eksekutif dapat hanyut pada
kecenderungan perhatian mayarakat, mengabaikan hal ideal yang perlu dicapai. Upayapemberian
makna atas hasil simpulan penelitian ini dikaitkan dengan “Issues” (diambil
dari pustaka barat), atau pada ideologi atau pada konsep ideal; dilanjutkan
dengan pembobotan dan penyajian alternatif-alternatif.
v Kesembilan, tahap rekomendasi bagipengambil
keputusan. Disusun prioritas pilihan dan pembobotannya, dikaitkan dengan
berbagai faktor, seperti tersedianya dana, jangka waktu, dan faktor-faktor
lain.
Tahap
pertama sampai dengan tahap ketujuh merupakan tahap-tahap penelitian pada
umumnya, sedangkan kedelapan dan kesembilan merupakan tambahan yang mencari
ciri pokok penelitian kebijakan.
Penelitian pendidikan juga dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan R & D (Research and Development). Walaupun jenis penelitiannya sama yaitu penelitian bidang pendidikan, namun penelitian dengan pendekatan R & D ini mempunyai tahap-tahap yang berbeda dengan penelitian pendidikan pada umumnya, penelitian tindakan kelas, dan penelitian kebijakan seperti yang telah diuraikan di atas.
Penelitian pendidikan juga dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan R & D (Research and Development). Walaupun jenis penelitiannya sama yaitu penelitian bidang pendidikan, namun penelitian dengan pendekatan R & D ini mempunyai tahap-tahap yang berbeda dengan penelitian pendidikan pada umumnya, penelitian tindakan kelas, dan penelitian kebijakan seperti yang telah diuraikan di atas.
Penelitian
R & D dalam bidang pendidikan digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi
produk-produk pendidikan seperti: model-model kurikulum dan pembelajaran, media
pendidikan, model pengelolaan pendidikan, model bimbingan dan penyuluhan,
evaluasi praktikum dan sejenisnya (Wahab, 2002).
Berdasarkan
uraian di atas, maka dapat ditarik simpulan bahwa tahap-tahap penelitian
pendidikan secara garis besar atau secara umum antara lain:
1. Mengidentifikasi masalah
2. Merumuskan masalah.
3. Menyusun
4. kerangka teoretik.
5. Telaah metodologik.
6. Pengumpulan data.
7. Klasifikasi, tabulasi, dan perekaman
8. Analisis
9. Membuat simpulan
10. Menyusun laporan
Kesembilan
tahap tersebut harus dilakukan pada semua jenis penelitian pendidikan, kecuali
pada penelitian kebijakan.Pada penelitian tindakan kelas, teknik pengumpulan
data dilakukan dalam beberapa siklus dan setiap siklus mempunyai tahapan
sendiri.Sedangkan pada penelitian R & D ada tahap yang dinamakan uji
lapangan model dan uji validasi.
Oleh
karena itu, sebelum melalukan penelitian pendidikan hendaknya peneliti memahami
dulu jenis dan pendekatan yang akan digunakan, kemudian baru melakukan
penelitian dengan tahap-tahap sesuai dengan jenis dan pendekatan tersebut agar
hasil yang akan dicapai tepat sasaran.
Daftar Pustaka
1. Kasbolah, Kasihani. 2001. Penelitian Tindakan
Kelas. Malang: Universitas Negeri Malang.
2. Muhadjir, Noeng, dkk. 1998. Metodologi
Penelitian Kebijakan Telaah Cross Disiplin.
3. Yogyakarta: Rake Sarasin.
4. Panitia Sertifikasi Guru Rayon 12. 2007.
Penelitian Tindakan Kelas. Bahan Ajar. Universitas Negeri Semarang.
5. Rachman, Maman. 1993. Strategi dan
Langkah-langkah Penelitian Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press.
6. Subyantoro. 2009. Penelitian Tindakan Kelas
Edisi Revisi. Semarang: Universitas Diponegoro.
7. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
8. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R & D. Bandunng: Alfabeta.
9. Sukmadinata, Nana syaodih. 2009. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
10. Wahab, Aziz. Memahami Arah dan Kecenderungan
Penelitian pada program Pascasarjana Universitas Pendidikan. Makalah disampaikan
pada Seminar Sehari Program Pascasarjana UPI, 13 Juni 2002.